![]() |
Add caption |
Mencetak sepuluh gol dalam lima pertandingan terakhir sepanjang April 2011, tidak buruk bagi Sriwijaya FC. Artinya, rata-rata dua gol dibukukan pemain klub belogo Rajawali Ampera ini.
Agresivitas pola serangan dapat dioptimalkan lima penyerang Jajang Mulyana, Arif Suyono, Budi Sudarsono, Oktovianus Maniani, dan Kayamba. Budi dan Jajang masing-masing mencetak dua gol, sedangkan tiga gol sisanya dibagi oleh Arif, Okto, dan Kayamba.
Agresivitas pola serangan dapat dioptimalkan lima penyerang Jajang Mulyana, Arif Suyono, Budi Sudarsono, Oktovianus Maniani, dan Kayamba. Budi dan Jajang masing-masing mencetak dua gol, sedangkan tiga gol sisanya dibagi oleh Arif, Okto, dan Kayamba.
Selain itu, gelandang Ponaryo Astaman, yang belakangan ini berfungsi agak berbeda dalam skema 4-3-3 ala Ivan Kolev, berhasil mencatatkan namanya di papan skor melalui perolehan dua gol melawan Persisam Samarinda dan Bontang FC di laga lanjutan putaran kedua kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010-11.
Khusus Ponaryo, sejak Lim Joon Sik direkrut pada transfer tengah musim LSI 2010-11 lalu, Astaman didorong tampil lebih ke depan. Mantan kapten kesebelasan tim nasional Indonesia itu kelihatan awalnya kagok namun akhirnya tampak menikmati peranannya yang baru. Dia tidak lagi berkendali sebagai quarterback plus holding-midfielder, melainkan gelandang serang.
Dari data tersebut, kurang tepat bila Sriwijaya dikatakan mengalami krisis gol. Walaupun bertandang ke Bandung dan Vietnam harus menelan pil pahit kekalahan.
Jadi, kesempatan tampil tentu semakin tipis saja bagi pemain yang sudah jarang dipasang Kolev. Terlebih lagi bila si pemain membawa cedera kambuhan seperti Rudi Widodo.
Striker bekas Persis Solo itu rentan terkena cedera dan jarang dimainkan. Tapi Rudi masih mengambungkan keinginan membela klub asal Kota Pempek.
"Saya siap diturunkan tapi semua bergantung kepada keputusan pelatih sebab saya sudah sembuh," kata Widodo, Jumat (29/4/2011).
Khusus Ponaryo, sejak Lim Joon Sik direkrut pada transfer tengah musim LSI 2010-11 lalu, Astaman didorong tampil lebih ke depan. Mantan kapten kesebelasan tim nasional Indonesia itu kelihatan awalnya kagok namun akhirnya tampak menikmati peranannya yang baru. Dia tidak lagi berkendali sebagai quarterback plus holding-midfielder, melainkan gelandang serang.
Dari data tersebut, kurang tepat bila Sriwijaya dikatakan mengalami krisis gol. Walaupun bertandang ke Bandung dan Vietnam harus menelan pil pahit kekalahan.
Jadi, kesempatan tampil tentu semakin tipis saja bagi pemain yang sudah jarang dipasang Kolev. Terlebih lagi bila si pemain membawa cedera kambuhan seperti Rudi Widodo.
Striker bekas Persis Solo itu rentan terkena cedera dan jarang dimainkan. Tapi Rudi masih mengambungkan keinginan membela klub asal Kota Pempek.
"Saya siap diturunkan tapi semua bergantung kepada keputusan pelatih sebab saya sudah sembuh," kata Widodo, Jumat (29/4/2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar