![]() |
Add capti |
Sriwijaya FC (SFC) tumbang 0-2 dari tuan rumah VB Sports pada lanjutan Piala AFC 2011, dua hari lalu. Catatan negatif ini otomatis membuat langkah klub berjuluk Laskar Wong Kito berat melaju ke 16 besar.
Semua ini membuat SFC harus menang pada laga terakhir di Grup F. Keith Jerome ’Kayamba’ Gumbs dkk bakal menghadapi wakil Hong Kong, TSW Pegasus pada laga di Stadion Gelora Sriwijaya (SGS) Jakabaring, Rabu (11/5).
Semua ini membuat SFC harus menang pada laga terakhir di Grup F. Keith Jerome ’Kayamba’ Gumbs dkk bakal menghadapi wakil Hong Kong, TSW Pegasus pada laga di Stadion Gelora Sriwijaya (SGS) Jakabaring, Rabu (11/5).
Ivan Venkov Kolev pun dituntut untuk segera memperbaiki performa anak asuhnya, terutama para penyerangnya. Juru gedor SFC kembali tumpul dan tak mampu menyumbangkan satu gol pun di tiga laga terakhir yang dimainkan.
Performa kembali bagus dan menghidupkan lagi produktivitas lini depan harus segera dituntaskan oleh pelatih berpaspor Bulgaria ini. Seusai dipukul VB Sports, yang merupakan tim terlemah dan sekaligus juru kunci grup F, sejumlah catatan menyertai SFC.
Pada laga itu Kayamba dkk sebenarnya tampil menguasai jalannya pertandingan. Namun, penyelesaian akhir menjadi kendala sehingga menyebabkan tak satu pun peluang SFC gagal dikonversi menjadi gol. Para pemain depan SFC juga terkesan terburu-buru untuk mencetak gol, padahal seharusnya mereka bisa lebih bersabar untuk membongkar pertahanan berlapis yang diterapkan lawan. Apalagi, VB Sports menumpuk hampir seluruh pemainnya untuk menghalau setiap peluang yang dimiliki punggawa Laskar Wong Kito.
’’Hasil ini memang di luar perkiraan. Karena kami menghasilkan banyak peluang, tapi selalu gagal menyelesaikan menjadi sebuah gol. Kami benar-benar tidak beruntung hari ini,’’ kata Kolev.
Melihat situasi seperti ini, Kolev dituntut lebih keras memutar otaknya untuk memperbaiki koordinasi antar lini. Sebab, kerja sama semua pemain masih terlihat kurang terjalin dengan baik, meskipun secara organisasi permainan telah meningkat.
Jeda empat hari yang dimiliki pemain VB Sports setelah pulang dari Maladewa tentu harus dimaksimalkan untuk memperbaiki kekurangan ini. Kolev harus membuat anak asuhnya kembali tampil power full di depan pendukungnya dan meraih kemenangan dengan meyakinkan.
Selain itu, Kolev juga harus bisa menghilangkan ketergantungan kepada kapten Kayamba. Sang arsitek harus mampu memaksimalkan penyerang lain agar bisa tampil ngotot seperti sang striker, yang kini sudah berusia 39 tahun itu.
’’Dari pertandingan kemarin, secara organisasi permainan saya sangat puas. Para pemain sudah bermain lebih baik dari pertandingan sebelumnya. Tapi secara hasil, saya sangat kecewa karena finishing goal tidak sempurna,” tuturnya.
”Kami saat ini memang sedang krisis striker karena hanya Kayamba yang bisa diandalkan di lini depan. Tapi, dia tidak mampu mengeluarkan permainan terbaiknya karena mungkin terlalu lelah, akibat selalu turun pada setiap pertandingan,” tandas Kolev.
Performa kembali bagus dan menghidupkan lagi produktivitas lini depan harus segera dituntaskan oleh pelatih berpaspor Bulgaria ini. Seusai dipukul VB Sports, yang merupakan tim terlemah dan sekaligus juru kunci grup F, sejumlah catatan menyertai SFC.
Pada laga itu Kayamba dkk sebenarnya tampil menguasai jalannya pertandingan. Namun, penyelesaian akhir menjadi kendala sehingga menyebabkan tak satu pun peluang SFC gagal dikonversi menjadi gol. Para pemain depan SFC juga terkesan terburu-buru untuk mencetak gol, padahal seharusnya mereka bisa lebih bersabar untuk membongkar pertahanan berlapis yang diterapkan lawan. Apalagi, VB Sports menumpuk hampir seluruh pemainnya untuk menghalau setiap peluang yang dimiliki punggawa Laskar Wong Kito.
’’Hasil ini memang di luar perkiraan. Karena kami menghasilkan banyak peluang, tapi selalu gagal menyelesaikan menjadi sebuah gol. Kami benar-benar tidak beruntung hari ini,’’ kata Kolev.
Melihat situasi seperti ini, Kolev dituntut lebih keras memutar otaknya untuk memperbaiki koordinasi antar lini. Sebab, kerja sama semua pemain masih terlihat kurang terjalin dengan baik, meskipun secara organisasi permainan telah meningkat.
Jeda empat hari yang dimiliki pemain VB Sports setelah pulang dari Maladewa tentu harus dimaksimalkan untuk memperbaiki kekurangan ini. Kolev harus membuat anak asuhnya kembali tampil power full di depan pendukungnya dan meraih kemenangan dengan meyakinkan.
Selain itu, Kolev juga harus bisa menghilangkan ketergantungan kepada kapten Kayamba. Sang arsitek harus mampu memaksimalkan penyerang lain agar bisa tampil ngotot seperti sang striker, yang kini sudah berusia 39 tahun itu.
’’Dari pertandingan kemarin, secara organisasi permainan saya sangat puas. Para pemain sudah bermain lebih baik dari pertandingan sebelumnya. Tapi secara hasil, saya sangat kecewa karena finishing goal tidak sempurna,” tuturnya.
”Kami saat ini memang sedang krisis striker karena hanya Kayamba yang bisa diandalkan di lini depan. Tapi, dia tidak mampu mengeluarkan permainan terbaiknya karena mungkin terlalu lelah, akibat selalu turun pada setiap pertandingan,” tandas Kolev.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar