 |
| Add caption |
Jadwal kompetisi yang terbilang padat pada musim ini, sebenarnya bukan suatu yang baru bagi Sriwijaya FC. Maklum saja, sejak dua musim terakhir Sriwijaya FC mengarungi beberapa kompetisi sekaligus, sebut saja AFC Cup atau LCA, Piala Indonesia, dan kompetisi liga domestik Super Liga.
Berpacu dengan jadwal kompetisi ternyata telah dilakoni "Laskar Wong Kito" sejak awal musim.
Kondisi sulit ini membuat pelatih Sriwijaya FC Ivan Kolev mengurut dada, karena tidak memiliki kesempatan meramu tim secara baik sebelum berlaga.
"Terkadang untuk menghadapi lawan, tim sangat minim persiapan karena saya juga harus memikirkan proses pemulihan kondisi (recovery, red) pemain setelah bertanding," ujar dia.
"Kami sempat beberapa kali mengalami situasi dalam satu pekan harus bertanding sebanyak tiga kali dalam kompetisi yang berbeda, seperti pekan ini lawan Chonburi, Persija, dan PSPS," kata dia.
Menurut pelatih asal Bulgaria ini, keadaan itu membuat timnya tidak begitu solid meskipun hampir satu musim bersama.
"Kami seringkali harus melakukan rotasi pemain. Dalam satu pertandingan setidaknya ada empat hingga lima pemain yang harus dirotasi. Kami jarang sekali satu komposisi pemain dalam waktu yang lama, seperti Persija atau tim lain. Pemain sangat lelah, jadi harus dilakukan pergantian," ujar dia.
Karena telah menjalaninya hampir satu musim, Kolev pun hanya bisa menghela napas panjang mengingat tidak ada jalan keluar atas permasalahannya itu.
"Tidak ada penyelesaiannya mengenai jadwal ini. Satu-satunya cara adalah menghadapinya dan menjalaninya. Kondisi seperti ini, adalah hal yang pertama bagi saya sebagai pelatih karena di beberapa negara lain jadwal kompetisi tidak begini," kata mantan pelatih Timnas Indonesia ini.
Kondisi sulit ini membuat pelatih Sriwijaya FC Ivan Kolev mengurut dada, karena tidak memiliki kesempatan meramu tim secara baik sebelum berlaga.
"Terkadang untuk menghadapi lawan, tim sangat minim persiapan karena saya juga harus memikirkan proses pemulihan kondisi (recovery, red) pemain setelah bertanding," ujar dia.
"Kami sempat beberapa kali mengalami situasi dalam satu pekan harus bertanding sebanyak tiga kali dalam kompetisi yang berbeda, seperti pekan ini lawan Chonburi, Persija, dan PSPS," kata dia.
Menurut pelatih asal Bulgaria ini, keadaan itu membuat timnya tidak begitu solid meskipun hampir satu musim bersama.
"Kami seringkali harus melakukan rotasi pemain. Dalam satu pertandingan setidaknya ada empat hingga lima pemain yang harus dirotasi. Kami jarang sekali satu komposisi pemain dalam waktu yang lama, seperti Persija atau tim lain. Pemain sangat lelah, jadi harus dilakukan pergantian," ujar dia.
Karena telah menjalaninya hampir satu musim, Kolev pun hanya bisa menghela napas panjang mengingat tidak ada jalan keluar atas permasalahannya itu.
"Tidak ada penyelesaiannya mengenai jadwal ini. Satu-satunya cara adalah menghadapinya dan menjalaninya. Kondisi seperti ini, adalah hal yang pertama bagi saya sebagai pelatih karena di beberapa negara lain jadwal kompetisi tidak begini," kata mantan pelatih Timnas Indonesia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar