![]() |
Add caption |
Jika nantinya PT Liga Indonesia merevisi ketentuan kuota pemain asing dari lima menjadi hanya tiga orang, maka pilihan manajemen Sriwijaya FC akan jatuh kepada gelandang Lim Joon Sik untuk dijadikan tumbal.
Maklum saja, dari tiga pemain asing yang tersisa, Lim yang paling rentan dibuang mengingat SFC masih berlimpah untuk posisi gelandang dan bek.
Maklum saja, dari tiga pemain asing yang tersisa, Lim yang paling rentan dibuang mengingat SFC masih berlimpah untuk posisi gelandang dan bek.
"Tidak mungkin kami menggeser Kayamba Gumbs yang merangkap menjadi pelatih juga. Begitu pula dengan Thierry yang memang bermain baik sepanjang musim. Artinya, Lim yang akan dilepas jika nantinya kuota pemain asing memang dikurangi," ujar direktur teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri Hendri Zainuddin di Palembang, Kamis (14/7).
Menurut Hendri, dalam rencana tim musim depan, SFC membutuhkan seorang striker asing untuk dijadikan tandem Kayamba di lini depan.
Maklum saja, pada musim lalu SFC dikenal kurang piawai dalam penyelesaian akhir karena striker yang tersedia diyakini kurang tajam.
SFC hanya mengandalkan Kayamba di lini depan dengan di-support oleh striker lokal seperti Rudi Widodo, Rendy Siregar, Mahyadi Pangabean, dan Arif Suyono.
"Memang hasil evaluasi tim, SFC pada musim depan harus mendapatkan seorang striker asing, sementara untuk posisi gelandang dan defender masih cukup," terang dia.
Menurut Hendri, dalam rencana tim musim depan, SFC membutuhkan seorang striker asing untuk dijadikan tandem Kayamba di lini depan.
Maklum saja, pada musim lalu SFC dikenal kurang piawai dalam penyelesaian akhir karena striker yang tersedia diyakini kurang tajam.
SFC hanya mengandalkan Kayamba di lini depan dengan di-support oleh striker lokal seperti Rudi Widodo, Rendy Siregar, Mahyadi Pangabean, dan Arif Suyono.
"Memang hasil evaluasi tim, SFC pada musim depan harus mendapatkan seorang striker asing, sementara untuk posisi gelandang dan defender masih cukup," terang dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar