![]() |
Add caption |
Bernhard Limbong, selaku Penanggung Jawab PSSI ternyata menutup pintu buat pelatih Indonesian Super League (ISL) yang berminat melatih Timnas. Hal itu terkait dengan mundurnya Rahmad Dermawan dari kursi kepelatihan Timnas U-23.
Limbong juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Rahmad Dermawan yang telah memberikan medali perak untuk Garuda. Jendral berbintang satu itu juga berharap agar mundurnya Rahmad Darmawan jangan dianggap sebuah fenomena.
"Mundurnya Rahmad Darmawan dari timnas tak perlu dibesar-besarkan. PSSI mengucapkan terimakasih atas dedikasinya, mempersembahkan medali perak di SEA Games," ujar Limbong, di selepas pembukaan Divisi I PSSI antara Persikasi Bekasi melawan Persikad Depok di Stadion Tambun, Bekasi.
Mundurnya pelatih yang disapa RD itu memang memberikan ruang baru bagi pelatih. Meski begitu, Limbong meyakini calon suksesor RD bukan dari pelatih ISL. Karena sangat tidak mungkin bagi PSSI merekrut pelatih yang melatih di Liga yang dianggap Ilegal oleh FIFA.
"Itu tidak mungkin jika kami menggunakan pelatih dari ISL. Karena sama saja seperti pemain, itu merupakan pelanggaran terhadap statuta," jelas Limbong.
Pada hakikatnya Limbong mempersilakan siapa saja untuk memperkuat timnas. Tetapi dia kembali berpacu pada pasal 79 ayat satu Statuta FIFA.
Limbong juga mengungkapkan bahwa pelatih timnas U-23 akan diutamakan untuk pelatih lokal. "Aji dan Widodo saya rasa sudah setara dengan kemampuan RD, tinggal cari asistennya saja."Sambungnya.
Selain menyebut dua nama asisten RD di tim Garuda Muda, yaitu Aji Santoso dan Widodo C. Putro, Limbong juga menyebut nama M. Zein Alhadad dan pelatih Semen Padang, Nil Maizar. (A. Firdaus/Okezone)
"Mundurnya Rahmad Darmawan dari timnas tak perlu dibesar-besarkan. PSSI mengucapkan terimakasih atas dedikasinya, mempersembahkan medali perak di SEA Games," ujar Limbong, di selepas pembukaan Divisi I PSSI antara Persikasi Bekasi melawan Persikad Depok di Stadion Tambun, Bekasi.
Mundurnya pelatih yang disapa RD itu memang memberikan ruang baru bagi pelatih. Meski begitu, Limbong meyakini calon suksesor RD bukan dari pelatih ISL. Karena sangat tidak mungkin bagi PSSI merekrut pelatih yang melatih di Liga yang dianggap Ilegal oleh FIFA.
"Itu tidak mungkin jika kami menggunakan pelatih dari ISL. Karena sama saja seperti pemain, itu merupakan pelanggaran terhadap statuta," jelas Limbong.
Pada hakikatnya Limbong mempersilakan siapa saja untuk memperkuat timnas. Tetapi dia kembali berpacu pada pasal 79 ayat satu Statuta FIFA.
Limbong juga mengungkapkan bahwa pelatih timnas U-23 akan diutamakan untuk pelatih lokal. "Aji dan Widodo saya rasa sudah setara dengan kemampuan RD, tinggal cari asistennya saja."Sambungnya.
Selain menyebut dua nama asisten RD di tim Garuda Muda, yaitu Aji Santoso dan Widodo C. Putro, Limbong juga menyebut nama M. Zein Alhadad dan pelatih Semen Padang, Nil Maizar. (A. Firdaus/Okezone)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar