![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifp3S2qz01E9ZRHPuYW7jW0fbXKVArLLsFn9yuZCN3Dbo2U1XlOYOuOnUXK6slLeL5EW6XlzH-K_Phxht1hiPP7Bwz2pSAkZzrPkhzhbTfSYdhc_KsNQq5CVQ9RIvAAgl3WJOhwEhAusE/s200/116498_news.jpg)
Riedl pun tidak kalah kerasnya. Pelatih berdarah Austria itu bersikeras tidak akan mengizinkan Oktovianus membela Sriwijaya FC karena hal tersebut sudah menjadi kesepakatan Badan Tim Nasional dan PT Liga Indonesia. Namun, persoalannya adalah Riedl mengizinkan kiper Kurnia Meiga membela dulu Arema Indonesia saat menghadapi Sriwijaya FC pada Rabu (26/1).
Sekarang, apa pendapat Oktovianus tentang konflik tersebut. Ditemui seusai latihan bersama skuat timnas u23 Indonesia, mantan pemain PSMS Medan dan Persitara Jakarta Utara itu mengaku gamang menyikapi konflik yang sedang terjadi.
Sebagai pemain yang dikontrak Sriwijaya FC, Oktovianus merasa harus memenuhi kewajibannya bermain di klub Palembang tersebut. Namun, penyerang sayap berusia 20 tahun itu juga menyadari bahwa sudah ada kesepakatan antara klubnya dengan timnas bahwa ia wajib mengikuti pelatnas pra-Olimpiade.
"Saya sebenarnya takut,' ujar Oktovianus mengungkapkan perasaannya. 'Tetapi bagaimanapun, saya harus tetap di sini karena ini adalah tanggung jawab (sebagai pemain timnas), apalagi, pelatih (Riedl) sudah memberi saya jaminan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar