 |
| Add caption |
PT Sriwijaya Optimis Mandiri selaku manajemen Sriwijaya FC mulai membidik kemungkinan menjual saham ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan tim dalam mengarungi kompetisi musim depan.
Maklum saja, wacana pembatasan atau bahkan penghentian dana bantuan APBD akan dilontarkan Kementerian Dalam Negeri dalam waktu dekat.
Padahal jika tanpa APBD, pada musim 2011/2012 mendatang, Sriwijaya FC hanya memiliki modal sebesar Rp10 miliar dari pihak sponsor.
Sementara untuk tetap eksis di kancah persepakbolaan Indonesia dibutuhkan dan lebih dari Rp35 miliar.
Maklum saja, wacana pembatasan atau bahkan penghentian dana bantuan APBD akan dilontarkan Kementerian Dalam Negeri dalam waktu dekat.
Padahal jika tanpa APBD, pada musim 2011/2012 mendatang, Sriwijaya FC hanya memiliki modal sebesar Rp10 miliar dari pihak sponsor.
Sementara untuk tetap eksis di kancah persepakbolaan Indonesia dibutuhkan dan lebih dari Rp35 miliar.
"Wacana saham go public ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu, namun belum terealisasi karena permasalahan teknis. Jika nantinya APBD memang benar-benar dihentikan, bisa jadi akan dijadikan prioritas utama untuk dikerjakan," ujar Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri Hendri Zainuddin.
Sebagai klub profesional, Sriwijaya FC tidak membatah masih membutuhkan dana APBD, namun jika nantinya dihentikan maka diharapkan pemerintah dapat memberikan solusi lain.
"Pemerintah kami harapkan dapat memberikan jalan lain, atau solusi, jangan hanya memutuskan saja," ujar dia.
Sebagai klub profesional, Sriwijaya FC tidak membatah masih membutuhkan dana APBD, namun jika nantinya dihentikan maka diharapkan pemerintah dapat memberikan solusi lain.
"Pemerintah kami harapkan dapat memberikan jalan lain, atau solusi, jangan hanya memutuskan saja," ujar dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar