Aliansi Suporter Ancam Segel PSSI

Add caption

Sejumlah kelompok yang menamakan dirinya Aliansi Suporter Pro-Statuta mengancam akan menggembok kantor PSSI pada Jumat (3/2/2012) jika tuntutan mereka untuk bertemu Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, tidak dipenuhi. Hal ini diungkapkan ketua kelompok suporter, Kanjeng Yunus Mansur, setelah ditemui oleh Komite Media PSSI di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (1/2/2012).

"Besok, kami akan melakukan aksi lagi, puncaknya Jumat. Jika pada hari Jumat mereka tidak juga mau menemui kami, kami akan gembok kantor PSSI, akan kami segel," ujar Yunus kepada wartawan.

"Kami hanya ingin satu hal. Jalankan statuta. Kalau mau merubah statuta, adakan kongres tahunan dulu. Jangan asal ganti," lanjutnya.

Puluhan orang yang menggunakan atribut suporter Perseba Bangkalan (K-Conk Mania), Persela Lamongan (LA Mania), Persitara (NJ Mania), dan Persebaya Surabaya (Bonek Mania) melakukan aksi damai di depan kantor PSSI. Mereka berunjuk rasa untuk menuntut Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, keluar dari kantor PSSI.

Aksi kelompok yang menamakan dirinya Aliansi Suporter Pro-Statuta ini dimulai sejak pukul 13.00 WIB. Setelah sekitar satu jam setengah berorasi, lima perwakilan kelompok suporter ini akhirnya diterima oleh pihak PSSI.

Sayang, niat mereka untuk bertemu Djohar gagal karena sedang tak berada di tempat. Akhirnya, kelima perwakilan ini hanya menemui Komite Media PSSI yang diwakili oleh Ketua Komite Media, Tommy Arief, dan anggotanya, Wuryanto. Selain itu, mereka juga didampingi oleh anggota Komisi Disiplin, Imron.

"Kami ingin ketum keluar dari kantor PSSI. Kedatangan kami bukan untuk mediasi, karena kami rasa terlambat," ujar Yunus saat menyampaikan tuntutan mereka kepada perwakilan PSSI.

Namun, Yunus mengaku kecewa dengan jawaban yang disampaikan oleh pihak PSSI. Menurutnya, jawaban bahwa tuntutan mereka akan ditampung dan disampaikan merupakan jawaban birokrasi.

"Yang jelas kami tidak puas. Kami berharap mereka bisa mengakui kesalahan mereka," tutur Yunus. (Wirawan Kusuma/Caroline Damanik/Kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar